Hari ini, sungguh hari yang mengajarkan aku tentang pedihnya sebuah luka, sakit nya sebuah penghianatan, dan sedihnya perpisahan.
Tepat di tanggal 29 Juni 2019, aku beranjak menuju Jakarta, dmana aku harus meninggalkan sahabat, saudara, rekan kerja, termasuk dia, dia lelaki yang benar benar membuat salah satualasan kepergianku meninggalkan kota itu.
Dering jam di telepon selular ku pun berbunyi kencang dan, nyaris aku ketinggalan pesawat pada saat itu. Tak biasanya, pagi itu ku temui dia di depan kost ku. Kutak mengerti kehadirannya saat itu, dan mulai berkata "jangan pergi, aku akan berubah". Ku gengam pegangan koper ku lalu ku tarik dan langsung menuju taxi yang sudah ada di depan kost ku. Tanpa meninggalkan sepatah kata, aku pergi meninggalkannya dengan rasa muak yang tak karuan.
Sesampai di bandara, aku langsung chek in dan berniat langsung msuk ke ruang tunggu. Tapi ntah kenapa, aku masih saja melihat sosok nya dia tepat di pintu boarding pass. Dia menarik tangan ku, sonak ku berkata "apa apa an kamu. Pergi dan tinggalkan aku." ucapku tegas. Dia mulai menatapku, dan memohon untuk membatalkan kepergian ku. "bukankah ini yang kamu mau dari ku ? bukankah setiap perkataan mu menginginkan kepergian ku? bukankah setiap tindakan kasar mu, menginginkan ku agar aku segera menjauhi mu ?" ucapku bernada keras. Sembari, mata orang orang tertuju pada kami. "Aku meminta maaf, tolong jangan pergi" ucap dia memohon. Kulepaskan tangan ku dari genggamannya, dan segera ku tinggalkannya dan ku masuki ruang tunggu. Sunguh menyebalkan dan mengesalkan, dia fikir aku cewe apaan yang seenak nya di buat seperti itu. Persetan..!!
Lagi lagi aku masuk ke dalam dilema yang mendalam. Ingin ku berbalik tapi semuanya sudah terlambat dan sudah tak mungkin.
5 menit setelah ku duduk di ruang tunggu, penguman dari pihak bandarnya pun mengumumkan bahwa penumpang sudah bisa memasuki pesawat. Bergegas benjak dari bangku dan langsung mencari bangku ku. Setelah ketemu, aku duduk dan langsung bersandar, menenangkan sedikit pikiran ku. Entah kenapa, air mata ku menetes tanpa ku sadari. Entah lah itu air mata apa, yang kurasakan pada saat itu kepedihan yang amat dalam.
Seorang pria yang tepat duduk di sebelah ku, berkata dambil memegang HP nya "Tidak ada kesedihan yang begitu dalam tanpa kesetian yang amat tulus"
Sontak ku hapus air mata ku dan melihat pria yang tepat di samping ku duduk dan menyahutnya "maksudnya ?" Lalu pria itu berkata "Kita bisa bersedih atas pengorbanan dan perbuatan yang kita buat maupun itu positif atau negative. Akan tetapi satu yang harus kita ketahui, semuanya atas izin Tuhan" Sejenak ku terdiam dan merenungkan perkataan pria itu.
Selama dalam pesawat kita ngobrol dan sempat bertukar nomor WA. Seketika, sedikit pemikiran ku terbuka ke arah hal yang lebih baik lagi.
BERSAMBUNG.....................................
Showing posts with label CINTA. Show all posts
Showing posts with label CINTA. Show all posts
Aku Pun Bingung ?
Hari itu tampak empat orang pria yang tengah duduk di ruang bisnis yang akan menyeleksi beberapa karyawan yang akan di pilih satu dari beberapa pelamar yang akan di pekerjakan di perusahaan mereka. Dari sekian banyak nya pelamar, aku hanya datang dengan beberapa lembar yang telah ku satukan di dalam satu amplop. Dengan kemeja rapi, celana hitam, dan hanya bermodalkan percaya diri. Beda dengan mereka yang tampak lebih anggun, cantik dan lebih menawan. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, sudah terlihat mereka lah yang akan terpilih.
Detak jam seakan terasa cepat melaju melebihi detak jantungku. Ini benar benar membuat ku sangat gerogi saat itu. Bukan karena ingin beradu tanya jawab dengan 4 orang pria yang akan menginterview ku, melainkan ketidak percaya dirian ku terhadap saingan lainnya.
Seorang wanita menghampiri ku, yang ku pikir, dia adalah salah satu yang sedang melamar di tempat yang aku lamar. Ternyata memanggil ku karena sudah giliran ku. Ku buang rasa takut dan gerogi, dan ku masuki ruangan bisnis itu dengan senyuman pertama, di sambung dengan berjabat tangan untuk salam perkenalan ku.
Setelah di persilahkan duduk, aku mulai duduk tegap di hadapan 4 orang pria itu. Namun ada yang hal yang beda yang kurasakan di ruangan itu. Seketika saya merasa enjoy ketika melihat tatapan seorang pria yang tepat di depan ku sambil tersenyum. Pertanyaan - pertanyaan yang di tanyakan, sungguh terjawab tanpa ada rasa gerogi, melainkan percaya diriku bertambah, setelah mendapakan senyum dari pria tersebut. Entah lah saya lupa dengan namanya.
Setelah interview selesai, ku ulurkan tangan ku, berjabat tangan sembari pamit dan ucap terimakasih sebelum ku langkahkan kaki ku menuju pintu keluar. Keluar dari ruangan rasa nya legah. Tapi ada hal yang aneh yang kurasakan. Kenapa senyum si pria itu tampak jelas tergambar di memori otak ku. Seakan akan aku sudah pernah bertemu dengannya.
Sampai di kosan ku, ku rebahkan badanku, untuk beristirahat. Dan pada hari itu pula, aku menerima informasi by telpon, bahwa aku diterima di perusahaan tersebut. Sangat bersyukurnya aku, dan ku ucapkan terimaksih pada Tuhan.
Hari pertama masuk kerja, wajar aku masih agak canggung dan bingung dengan suasana baru. Aku tetap menjadi seorang pendiam hingga selang beberapa hari. Emang sih, aku tidak terlalu banyak bicara, hanya saja, aku mudah tertawa, istilah bahasa Jakartanya receh. Hehehehe.
Setelah seminggu bergabung dengan perusahaan tersebut, tiba tiba pria yang tadinya menginterview aku masuk ke ruangan ku, sambil melemparkan senyuman nya dan duduk tepat depan meja ku. Oh my godness. Ini sungguh kebetulan, and I think, beliau hanya numpang duduk, dan ternyata kita satu divisi.
Hari demi hari, kita makin kompak, dan obrolan di kantor, semakin nyambung. Orangnya kocak dan humble. Tapi ada hal yang berbeda yang kurasakan di sela sela pertemuan kami setiap hari nya di ruangan. Aku merasa kami tanpa sengaja sering bertatapan. Kwkkwkwkw, ntah gw yang ke-PD-an.
And then, aku merasa ada yang berbeda dalam perasaan ku. Apakah aku mulai menyukainya, atau bagaimana, aku pun tak mengerti, dan tak paham dengan perasaan sendiri. Tapi, walaupun demikian aku tidak terlalu banyak berharap dengan perasaan yang aku rasakan, karena, bila Tuhan mengizinkan, kita pasti akan di beri jalan. Heheheh..
By : Evivani_
Describe : Cerita Bersambung
Yang penasaran dengan cerita selanjutnya, bisa di follow yah blog ini..
See you....
*Buat teman - teman yang mempunyai karya cipta bisa di hubungi contact blog aku. Nanti saya Up di blog ku. Terimakasih*
Luka yang Seharusnya Dapat Terobati_
Waktu itu, sempat terpikirkan untuk benar - benar menjadikannya bagai mawar merah yang setiap hari nya membuat ku merasa wanita tercantik dengan segala rayuan yang mudah kemakan oleh ku. Mawar yang setiap hari aku terima setiap pagi nya dengan bumbu bumbu aroma parfume yang di semprot kan di bunga itu. Namun semua bunga itu akan layu hingga pada waktunya. Bunga yang dulu nya mekar menjadi layu. Bunga yang dulu merah kini menjadi hitam. Sama dengan keadaan kita saat ini. Sekarang kita bagaikan mawar hitam itu. Mawar yang tak punya khas bau lagi, dan sudah layu. Namun ada satu yang tak pernah berubah dari mawar itu, yaitu duri yang tertancap di batang nya. Duri yang setiap tusukannya meninggalkan luka yang sangat pedih. Sama hal nya dengan mu, yang kini masih nampak secara raga, tapi tak tampak secara jiwa.
Tulisan - tulisan ku tentang mu takkan habis, hingga ku benar benar bisa mengobati luka ku dengan cara ku sendiri. Dan kali ini ku tekatkan tak kan ku biarkan aku jatuh di lobang yang sama. Aku pernah bermimpi indah hati tua bersama mu, tapi sudah habis waktu kita untuk itu, karena kau memilih jalah yang lain.
Malam yang kulalui sama persisinya saat malam waktu perpisahan kita. Malam itu hujan turun lagi untuk kesekian kalinya bersama kenangan luka. Luka yang harusnya dapat terobati, dan ku harap tak pernah terjadi. Menghancurkan semua hal yang indah yang dulu pernah aku miliki. Sejenak ku tenangkan pikiran ku. Ku coba untuk lupakan sejenak luka itu, dengan meminum minuman keras, hingga ku habiskan malam ku dengan hal seperti itu hingga ku temuai sadarku, dari sisa mabuk ku semalam di pagi hari.
Hal - hal konyol selalu ku lakukan untuk mengubah hidup ku menjadi lebih tak mengingat kenakan itu. Luka itu hampir membuat ku mati. Perlahan menghancurkan ku dan ingin mematahkan sayap - sayap ku. Kucoba untuk sadar dari kegilaan yang hampir merenggut nyawaku. Namun sangat sulit kurasakan. Duka itu kuindahkan dengan minumankeras yang saat ini ku genggam. Entah sampai kapan aku benar - benar sadar dari luka yang ku rasakan. Air mata sudah mulai kering menangisi orang bodoh seperti mu.
Diri ini telah lama menanti sebuah kata yang beucap "maaf" dan kesadaran atas luka yang di buatnya. Agar hidup bisa tenang. Sungguh ku merasa mati, mati dalam penantian ini. Hingga ku terkubur dengan harap ku kepada orang yang sampai saat ini tak ku temui lagi jiwa dan raga nya.
Bolehkah Saya Berbincang Dengan Sebuah Harapan Yang Tak Pasti ?
Terlintas sejenak di pikiranku. Bolehkah Saya Berbincang Dengan Sebuah Harapan Yang Tak Pasti ? Huft..... Rasanya sedikit lelah bagi ku menjalani hal yang sama dengan kejadian waktu dulu.
Pagi itu tampak gelap, tak ada suara kicau burung. Tampak pula di balik awan gelap, matahari yang enggan untuk bersinar. Suara angin berhembus kencang dari sisi kanan ku, hingga rambutku menampar wajah ku. Dinginnya udara pagi itu mulai menusuk ke tulang. Dan ku pandangi satu per satu gerak gerak alam. Sembari ku menikmati seruput kopi hitam ku yang biasanya sudah ku seduh setelah beranjak dari ranjang ku.
Penantian ini begitu rumit. Seperti rumus pemograman. Ya, kalo salah code, akan eror. Hal yang ku takutkan sampai saat ini. Takut menyalahgunakan kesimpulan yang akan ku putuskan.
Kebingungan yang tiap hari di pikiranku, semakin bertambah tanpa ada jawaban yang ku temui.
Kertas demi kertas ku tulis dengan pertanyaan yang sama yang sampai saat ini masih belum ku temukan jawabAnnya. Pena yang ku pakai pun enggan berkata muak dengan pertanyaan ku. Apa saya yang terlalu menuntut akan harapan itu ? Apa saya yang terlalu ngotot dengan jawaban pertanyaan itu? Dan hingga saat itu, saya pun sudah mulai muak dengan pertanyaan yang sampai saat ini belum saya dapat jawabannya. Ternyata selucu ini cerita hidup gue. Namun semua itu hanya tersurat dan bukan tersirat.
Sempat terlintas ingin bertanya pada setiap mahluk hidup yang sepaham dengan ku, namun saya beranggapan, semua itu hanya menambah drama baru dalam hidup ku.
Kisah itu terlalu banyak meninggalkan kenangan bahagia, namun akankah aku harus tetap berharap dengan hal yang tak kunjung pasti ? Apakah aku harus menutup semua cerita tentang nya? Apa bila perlu, benar benar harus memulai hidup baru ? Ssssssttttt...!! Hela napas ku mulai sedikit cemas, lelah dan khawatir. Fase yang saat ini ku jalani, lelah dengan cinta yang baru. Tapi, akankah aku masih tetap mau bertahan dengan cerita yang sama dengan orang yang sama ?
Penantian itu begitu berat. Hingga sampai kapan aku harus berhenti. Bila ku temukan jawabanya, mungkin kanku akhiri cerita tentang harapan yang tak pasti ini .....
Gagal Bukan Cerita Akhir
Gagal bukan berarti harus menjadi diam dan tak ingin mencoba kembali lagi. Gagal bisa jadi di katakan sebuah langkah untuk kembali bangkit dari cara yang salah menjadi lebih bergiat. Begitu lah hidup. Langkah siapa yang tahu, tapi rencana tentu kita yang merancang.
Hari itu, saya merasa gagal karena saya tidak mampu berdiri. Hari itu juga saya sempat ingin mengakhiri segala cerita tentang hidup saya. Bara api terasa tercantap di dalam hati saya. Panas nya tak berkesudahan sampai sakitnya sulit terobati.
Aku lebih mengenal dia layaknya sebagai musik, yang mampu membuat ku tenang, nyaman dan menikmati segala hal nya dengan penuh kedamaian. Dia tampak juga seperti benteng perkasa, yang mampu membuat hari hari ku terjaga tanpa kurang apapun. Dia juga tampak seperti badut yang membuat hari hari ku penuh cerita dan tawa. Dan pada suatu ketika dia tampak seperti bajingan yang sungguh membuat aku membenci nya, dan lebih - lebih dari kata bajingan dia sudah sanagt berhasil membuat saya sangat terluka.
Ketika itu, di tengah hiruk pikuk nya, tiba tiba aku merasa kesepian. Entah bagaimana pandangan setiap orang yang tepat ada di sekililing ku. Aku meronta, menangis, dan tersungkur. "Kenapa ini sangat menyakitkan? Kenapa aku harus mengalami nya ? Dan kenapa engkau berbua seperti ini " ucapku dalam teriak ku.
Langkah kaki yang mulai mendekati ku, mengulurkan tangan nya serta memberi ku tisu, dan mulai menghapus air mata ku, dan berkata "Tuhan tidak akan mencobai mu di luar batas kemampuanmu".
Aku terdiam dan belum sempat menatapnya. Lagi lagi dia berkata "Lihatlah kedepan sana, kau akan temui hal yang termanis dan terindah biala kamu bangkit". Setelah kata itu, aku menatap seseorang yang tepat di depan ku. Ia, dia seorang lelaki tampan yang merupakan sahabat ku sewaktu SMA.
Lelaki yang pernah mencintaiku, namun belum sempat ku buka hati ku untuk nya.
Sembari di tengah keramaian itu, Dia pun membawa ku pergi ke suatu tempa yang begitu sunyi dan indah. Dia mulai bertanya tentang kesedihan yang menimpa ku, dan mencoba menenangkan aku. Hingga terlintas senyum di bibir ku. Setlah sekian lama bercerita, dia mengambil secarik kertas yang bertuliskan "Never Give Up" dan memberikannya kepadaku.
Alangkah beruntungnya aku hari itu, aku diberi kesepatan waktu untuk merubah segala hal yang pernah ku lalui. Gagal boleh, tapi jangan putus asa dan menyerah. Hidup harus berpacu dengan Tujuan, hingga kita sadar kita telah berada di titik mana, bersama siapa, dan oleh siapa ?
========================================================================
BAHAGIA DAN KESEDIHAN SALING MENGAMBIL PERANNYA MASING - MASING
Bunga yang
layu yang tak pernah disinari. Begitulah hari – hari ku semenjak kejadian itu.
Kejadian yang begitu membuat aku sangat down. Indahnya senja, membuat luka
yang sangat mendalam ku rasakan. Semenjak bertemu dengan penghianatan, rasanya semua
pria itu sama di mataku. Tapi kali ini berbeda. Setelah begitu lama tak ingin
berkenalan dengan cinta, rasa itu beda saat pertama aku mengenal dia. Dari tatapan
matanya, sungguh membuat aku penasaran dengannya. Malam setiap malam berlalu,
semakin aku mengenal mata mu, semakin aku tau bagaimana bunyi langkah kakinya,
dan semakin aku peka terhadap aroma tubuhmu. Sejenak aku lupa dengan masalalu
yang pernah membuat aku luka. Yah, dia. Dia sangat berbeda dengan yang lainya.
Sejak senja itu berakhir, aku menemukan matahari di pagi hari. Bunga yang layu,
kini tumbuh menjadi bunga kumbang yang begitu indah.
Hari demi
hari, aku mulai menulis sedikit tentang aku dan kamu hingga menjadi sebuah paragraph baru.
Sebuah paragraph yang diakhiri menjadi sebuah cerita. Kali ini izinkan aku sedikit demi
sedikit, menulis tentang mu lewat tulisan ku yang akan kujadikan sebuah
kenangan yang bisa aku tinggalkan ketika aku sudah dibawah kubur. Kenangan yang
hanya menceritakan, aku pernah hidup sesedih ini ketika bersamamu. Dan tulisan
ini menjadi bukti kepada banyak remaja, kalau cinta tidak selamanya memakai
persaan, akan tetapi harus bersamaan dengan logika.
Malam itu
seperti malam yang begitu dingin dan aku harus menghangatkan tubuhku di bawah
selimut tebalku. Perasaan khawatir tenggelam menjadi fajar di pagi hari yang
membuat aku merasa bahagia. Hangatnya mentari menyambutku setelah merasakan
kedinginan yang kurasakan tadi malam. Namun perasaan itu ada yang kurang dan
berbeda. Pelukanmu.! Entah kau dimana pada saat itu dan dengan siapa.
Aku tidak tau bagaimana caraku
menuliskan tentang aku dan kamu, karena diantara kita, kebahagiaan dan kesedian
sama – sama saling mengambil perannya masing – masing. Setelah bertahun-tahun
lamanya menutup diri untuk mengenal cinta kembali, kau pun datang tanpa izin
dan pergi tanpa izin juga. Matahari pun seketika tak ingin menyinari hatiku.
Awan pun turut merasakan kegundahan yang mulai aku rasakan. Hati yang pernah
aku tutup rapat, dan tidak akan mau membukanya kini sipenyusup telah hadir baik
untuk membenahi setiap luka yang tercipta dimasa silam. Yah itu kamu.
Tepat di sore itu, aku menerima telepon dari keluarga ku. Menawarka pekerjaan yang membuat akau tertarik dan ingin menerima pekerjaan itu. Namun, sembari aku berkaca di depan cermin, menunduk dengan muka ruam bersedih. Au harus beranjak dan mennggalkan orang orang yang aku sayangi, terutaa dia. Dia yang selalu bisa menghiasi hari - hari ku. Ini membuat keraguan yang begitu sulit ku pilih. Lagi lagi hati ku bimbang. Dan tiba saat nya aku menjelaskan kepada dia, dan mulai mengambil keputusan.
Tepat di sore itu, aku menerima telepon dari keluarga ku. Menawarka pekerjaan yang membuat akau tertarik dan ingin menerima pekerjaan itu. Namun, sembari aku berkaca di depan cermin, menunduk dengan muka ruam bersedih. Au harus beranjak dan mennggalkan orang orang yang aku sayangi, terutaa dia. Dia yang selalu bisa menghiasi hari - hari ku. Ini membuat keraguan yang begitu sulit ku pilih. Lagi lagi hati ku bimbang. Dan tiba saat nya aku menjelaskan kepada dia, dan mulai mengambil keputusan.
Tanggal 29
Juli 2018 tepat pada hari Minggu keberangkatan ku
pergi ke Jakarta untuk melanjutkan pekerjaan ku. Rasa ini sangat takut
untuk melangkah. Selain posisi kerja yang aku dambakan, aku merasa sedih
karena harus meninggalkan dia. Bukan untuk selamanya, tapi hanya untuk
sementara. Bandara Kualanamu yang menjadi saksi keberangkatan ku. Senyum yang penuh dengan kepura puraan pun mulai tampak di raut wajah ku dan wajah dia. Namun harus ku kuatkan hati ku, demi masa depan ku.
Hari pertama
bersama titik rindu yang mulai saya rasakan, kian hari semakin berat. Rasanya
hari – hari itu sama ketika masakan kekurangan garam, hambar. Aku memulai
membiasakan diri mandiri dan berusaha menjalaninya dengan bayang – bayang dirinya
saja. Tapi, semenjak kata perpisahan itu dating menghampiri, aroma –aroma kesedihan
pun mulai tercium. Dilemma yang dia rasakan, sangat berpengaruh untukku.
Seperti aku yang menunggu gerhana tiba. Begitulah perasaan yang aku rasa. Hari - hari ku, ku jalani dengan sendirinya dan mandirinya. dan perasaan itu kia mulai muncul kembali. Perasaan luka. Aku
mulai merasakan hal yang hampir mendekati titik luka. Ada yang berubah. Kau
menampung hatiku, walau tak ada respect yang aku rasakan. Kau mulai menggantung
ku. Permasalah yang masih rampung yang tak selesai kita diskusikan menjadi alasan utama yang selalu
kau tujukan untukku. Namun, walau demikian, aku tetap tenang mencari cela agar
kau tetap menerima aku, dan mau mendengarkan penjelasanku, walupun penjelasan
itu tidak berguna untukmu. Aku tetap berjuang. Belajar untuk bisa menghadapi
sifat mu.
Hari demi hari
waktuku hanya habis begitu saja, menikmati senyummu yang mulai pudar. Yang seperti
biasanya aku mendengar dering handphone ku yang berisikan ucapan sayang darimu kini tidak pernah ku dapat lagi. Bahkan untuk mengajak mu bercerita lewat telepon pun, menjadi hal sulit yang kamu iya kan. Hingga ke mimpi ku pun dia enggan untuk datang.
Dan lagi – lagi, burung – burung mulai menertawakan ku, karena hanya menunggu mu tanpa berkesudahan. Menertawakan aku yang hanya berharap kau menemui ku.
Dan lagi – lagi, burung – burung mulai menertawakan ku, karena hanya menunggu mu tanpa berkesudahan. Menertawakan aku yang hanya berharap kau menemui ku.
“Persetan.!!!”
perasaan apa yang aku rasakan ini. Sembari dalam hati, aku meminta pada
Tuhan supaya diberikan ketabahan untukku. Dan dalam pikiran aku pasti masih
bisa bertahan dalam gelombang laut yang semakin tinggi dan dahsyat. Tidak ada
kata alasan untuk menyerah sebelum aku menemukan titik segala yang
kupertahankan.
Kucoba
menikmati hembusan angin sepoi – sepoi dan
alunan gitar yang ku mainkan, untuk meredupkan kekesalanku kemarin. Untuk
pertama kalinya aku begitu merasa hancur. Seolah, kekecewaan yang aku
rasakan telah berhasil membabi butakan kesedihan yang ada dalam hati ini.
Entah aku yang
merasa terlalu benar, atau aku yang merasa terlalu bersalah meletaakan hati ku dengan sembarangan, aku pun tak mengerti.
Sungguh sakit ini membuat aku tersiksa. Nyatanya aku sempat berpikir, untuk
meninggalkan dirinya dan menemui Bapa di sorga.
“Persetan” sekali lagi aku ucapkan pada diriku. Ini
tindakan konyol. Senja memang berbeda – beda setiap harinya, yang kekal hanya
lah kesedihan yang aku rasakan saat ini. Jika tak ada lagi rindu dan cinta, apa jadinya hubungan ini ?
Saat
aku menantikan kedatangan hujan begitu pula lah aku yang selalu menantikan
kabar darimu. Entah aku yang terlalu tergil-gila kepada mu , aku pun tak tau
itu. Dan perasaan kekecewaan itu pun mulai membekas sedikit demi sedikit. Hari – hari itu yang selalu ada di benakku,
hingga malam pun habis memancarkan cahaya bulannya.
Fajar
itu pun kian datang lagi menyambut pagi. Entah aku mimpi apa semalam, aku ingin
memulainya kembali. Ponselku ku genggam dan memulai mengetik. Jemari kaku, dan
jantungku berdetak kencang. Dan pada akhirnya kalimat “apa kabar?” pun terkirim
kepadanya.
Balasan yang
aku fikir akan menyenangkan hatiku, ternyata hanya menambah luka. Perdebatan pun dimulai lagi dengan bahasa yang menjijikkan. Mulut pun bagaikan kandang binatang, yang tak pernah usai meronta dan mulai memaki dirinya. Hati ku begitu teriris oleh luka yang di berikan.Tidak pernah begini yang ku harapkan. Dimana hari
itu, aku merasa terlalu bahagia, sampai pada akhirnya aku terjerat kedalam jurang. Sungguh sakit. Mengalah yang aku
perbuat, hanya membuat hubungan kami semakin menjauh dari pagar yang ku ikat kencang.
Entah kapal apa yang membuat mu pergi sampai sejauh ini.
Begitu
bangganya aku mengagumi dirimu, begitu juga kau dengan mudah menghancurkan semua yang ku rangkai.
Senja yang berlalu digantikan dengan fajar, kian menjadi hal yang lumrah untuk
ku lalui. Tulisanku menjadi teman dekatku setiap aku ingin bersama mu.
Tentang mu ku rangkum dari kata, menjadi sebuah karangan. Hingga tinta pulpen
ku habis, rasa itu pun kian membuat aku semakin memanas di tengah hujan yang
begitu dingin.
Air mata pun tak mau lagi membasahi pipi ku yang mulai kering. Sakit yang semakin menusuk membuat aku
semakin yakin dengan kenyataan yang sesungguhnya. Dalam pikiran ku berfikir, ”Siapa aku untukmu? Pada siapa
cinta mu kau berikan” Sembari mulutku terdiam tanpa satu katapun dan mulai
membiasakan diri untuk semakin berdiam dengan keramaian yang disekelilingku.
Hari itu juga ku tunjukkan pada dunia, aku bisa kuat mengahadapi semua ini. Walau pernah ku rangkai dengan indah, kini hancur dengan egois yang begitu besar. Semoga cerita ini menjadi bukti aku pernah mengenal kesedihan yang ke kekecewaan dari mu. Trimakasih atas waktu dan hari yang pernah kita buat bersama. Trimakasih juga atas senyum pertama yang ku dapat dari dirimu, begitu pula dengan luka yang belum bisa dimaafkan.
Jika memang dia adalah satu satunya manusia yang tidak bisa memandang kebaikan yang pernah ada pada diriku, maka bercerminlah disana, apa kau tampak sempurna ? Coba bayang kan, kesedihan menjadi teman dekat ku semenjak hari itu. Dia yang pernah ku anggap realita, kini harus ku kenang dalam air mata.
Yang mestinya kau tahu, disini telah aku sisihkan satu kejujuran diantara jutaan batu pada kepalaku, untukmu. Walau sampai sedemikian ribu, pertanyaaan yang masih kau paksakan untuk ku jawab. Dengarlah, tidak semua orang menjawab dengan mulutnya, seperti aku yang menjadikan sikap sebagai jawaban dari kegelisahan mu.
Air yang mendidih yang engkau biarkan, kini telah pergi menghilang. Karena aku yang sempat mati matian merawat perasaan, namun diabaikan. Mengejar, namun ditinggalkan. Sadar, bahwa angka umur tidak menjamin kedewasaan seseorang. Dan sekarang izinkan aku untuk membisu dalam setiap tentang mu. Karena itu adalah pilihan terakhirku.
Hari itu juga ku tunjukkan pada dunia, aku bisa kuat mengahadapi semua ini. Walau pernah ku rangkai dengan indah, kini hancur dengan egois yang begitu besar. Semoga cerita ini menjadi bukti aku pernah mengenal kesedihan yang ke kekecewaan dari mu. Trimakasih atas waktu dan hari yang pernah kita buat bersama. Trimakasih juga atas senyum pertama yang ku dapat dari dirimu, begitu pula dengan luka yang belum bisa dimaafkan.
Jika memang dia adalah satu satunya manusia yang tidak bisa memandang kebaikan yang pernah ada pada diriku, maka bercerminlah disana, apa kau tampak sempurna ? Coba bayang kan, kesedihan menjadi teman dekat ku semenjak hari itu. Dia yang pernah ku anggap realita, kini harus ku kenang dalam air mata.
Yang mestinya kau tahu, disini telah aku sisihkan satu kejujuran diantara jutaan batu pada kepalaku, untukmu. Walau sampai sedemikian ribu, pertanyaaan yang masih kau paksakan untuk ku jawab. Dengarlah, tidak semua orang menjawab dengan mulutnya, seperti aku yang menjadikan sikap sebagai jawaban dari kegelisahan mu.
Air yang mendidih yang engkau biarkan, kini telah pergi menghilang. Karena aku yang sempat mati matian merawat perasaan, namun diabaikan. Mengejar, namun ditinggalkan. Sadar, bahwa angka umur tidak menjamin kedewasaan seseorang. Dan sekarang izinkan aku untuk membisu dalam setiap tentang mu. Karena itu adalah pilihan terakhirku.
Instagram :betsdita_sinaga
Puisi Berhargakah Aku
Berhargakah Aku ?
Cipt : Betsdita Sinaga
Kehadiran ku yang tak membuat mu nyaman
Kehadiranku yan membuat mu risih
Kehadiran ku yang selalu menyusahkan mu
Kehadiranku yang tak kau ingikan
Berbicara seolah membisu
Melihat seolah buta
Mendengar seolah tuli
Begitulah yang engkau perbuat
Sudahkah terhenti rasa itu ?
Sudahkah terhenti semua cinta itu ?
Tidak kah kau mendengar jerit rindu yang ku
rasakan ?
Hingga kau berlarut diam membisu…
Aku tak mengerti apa mau mu ?
Tak mengerti apa yang kau inginkan.
Hingga sedalam ini aku bertanya
Kau pun selalu memilih diam seribu bahasa.
Lihat aku disini,
Yang selalu meyakinkan hubungan ini.
Lihat aku disini,
Yang tak bisa berhenti terus bertanya.
Kata - kata Romantis Buat Pasangan LDR
Kumpulan – kumpulan kata - kata romantic yang biasa
mengharukan perasaan kekasih kamu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ø “Jarak memang menjadi penghalang buat
kita untuk saat ini. Namun jarak bukan menjadii penghalang untuk cinta kita.”
v “Walau demikian, cinta sejati tidak
pernah lelah, bosan, dan menyerah menunggu hingga bidadari hatinya datang
kepadanya”
Ø “Sumpah, gue senang banget hari ini.
Mungkin sudah lebih dari 1000 kali aku
ucapkan makasih buat kamu. Dan untuk saat ini aku juga bilang makasih
sama kamu. Kamu udah nemenin aku selama di Medan dan keliling tempat yang gue
mau. Tapi, semuanya udah menjad kenangan manis buat aku. Hari ini hari ulang
tahun aku dan nanti aku akan take off ke Jakarta. Pesan aku, jaga diri kamu
baik baik yah. See you”
v “Aku pernah jadi bagian hari hari mu,
bahkan jadi dirimu. Tapi belakangan ini aku benar benar tidak tau aku apa pada
dirimu. Semuanya perlahan berubah, hingga aku lupa bagaimana cara mencintaimu
lagi.”
Ø “Hari itu aku menjadi kuat, karena
kamu. Dan hari ini aku juga benar benar gagal karena kamu.”
v “Seseorang bisa berubah, Namun kenangan
akan tetap begitu.”
Ø “Aku bilang pada angin untuk
menyampaikan salamku untukmu. Namun ternyata hari itu engkau sudah tak ada.”
v “Entah kenapa, ada rindu yang tak dapat ditahan. Kucoba bersuara.
Meminta ruang. Seakan ia tak pernah mengenal apa itu arti keleahan.”
Ø “Kamu akan tau sadar, ketika seseorang
itu pergi atau jauh dari sampingmu.”
v “Malam mampu megobati luka ku, hingga
pagi tak ku rasakan lagi, karena siangku telah tiada.”
Ø “Waktu begitu berharga hingga aku tak
pernah berhenti memikirkanmu. Tapi pikirankan sempat berhenti karena waktu ku
telah tiada”
Romance di Pergantian Tahun
Romance di Pergantian Tahun
Hari itu aku merasa bahagia berseling dengan rasa sedih pula. Bahagia bisa bareng dengan dia. Sedih karena akan harus berjauhan lagi karena situasi dan kondisi. Memang sangat tidak menyenangkan menjalani hubungan cinta jarak jauh, namun apalah daya semuanya harus ku jalani.
Nama ku Angel. Wanita culun yang gak bisa bergaya dan gak bisa berpenampilan OK di depan dia seperti cewek lain yang bisa memiliki style yang buat nyaman cowoknya. Bicara tentang pekerjaan, gue hanya seorang buruh di salah satu perusahaan di Papua. Gaji gak banyak banyak banget, tapi bisa memenuhi kebutuhan pokok.
Tau gak, kali ini aku ada rencana liburan. Aku ambil aja cuti yang time nya cocok buat liburan. Yah, di hari biasa saya putuskan untukn mengambil libur. Libur yang cukupl ama dan pasti bakal menyenangkan buat saya terutama.
Gue udah kabari cowok gue supaya dia yang akan jemput aku di bandara. Yuhuuu libur telah tba. Aku packing dan bessoknya langsung cuz. Rasaya senang banget setelah bertahun tahun tidak brtemu, gue langsung peluk dia. Yah dia, Felix. Orangnya humoris, namun mudah jengkel. Sedikit perselisihan antara gue dengan dia setelah sampai di bandara. But, itu bukan menjadi alasan tidak untuk bersama. Kali ini saya berencana mau liburan ke kampung Felix. Yah tentunya Felix yang bakal nemenin gue disana.
Packing dan packing, kami pun go on... My trip my adventure. Yah begitulah. Karena perjalanan yang di tempuh sekitar 6 sampa 7 jam, kita juga harus siapin strategi nih.. Dimulai dari keberangkatan kami, rasa nya senang banget. Pemandangan yang sangat membuat aku benar benar berada di kepingan surga. Perjalanan begitu saya nikmati. Bahkan perjalanan ini sangat berharga banget buat gue, karna ini yang pertama kalinya dalam hidup gue.
Sampai di kampung Felix, gue dikenalin sama ke dua orag tuanya. Disana saya disambut dengan bahagia dan harapan. Karena kedua orang tua Felix sudah sangat berharap Felix itu segera merried.
Canda gurau pun berlangsung seiring berjalannya waktu.
Bersambung......
Ok guys, ikti cerita selanjutya , dan pasti bakan seruu banget....
Puisi Cinta Jarak Jauh
Sakitnya Cinta Jarak Jauh
Rindu....
Entah harus bagaimana aku bisa menahannya
Hingga hati menangis
Karena alasan rindu yang sangat luar biasa
Detik, menit, bahkan hari hari
Kini kian silih berganti mencobai persaan ini
Entah bagaimana aku bisa melewati hari ku
Tanpa kamu yang jauh di sebrang
Jarak yang kini semakin hari terasa sangat jauh
Menyaingi dalamnya rindu saat ini
Walau bisa terdengar suara ewat telepon
Namun rasanya sangat berbeda
Jarak...
Mengapa kau begitu kuat untuk memisahkan
Dan waktu...
Mengapa kau begitu lama berputar
Saat aku ingin sekali bertemu dia
Berpasrah diri hanya itu yang bisa aku perbuat
Menahan rindu ku yang mungkin tidak bisa aku rasakan kembali
Mari kita renungkan
Sering sekali kita beranggapan, kita bisa karena kemampuan kita, kehebatan diri kita sendiri, kemapanan diri kita, dan karena hal hebat yang kita miliki. Setiap kita ingin memiliki suatu al yang kita ingin, kadang kala kita bisa membelinya denga auang kita sendiri. Namun, kita tidak perah tau itu semua berasal dari Nya.
Kita hidup di dunia hanya karena Sang Jurus Selamat. Kita bisa menikmati hidup ini karena Nya. Hidup kita milik Nya. Mati kita pun milik Nya jua. Tak ada yang perlu di sombongkan di dunia ini. Semua hanya kenikmatan semata yang sekarang ini kita miliki. Semua nya akan berpulang kepada Nya. Semuanya akan kembali dengan Nya. Harta hanya lah titipan.
Roda kehidupan yang sekarang ini kita jalani, memang tak semudah kita menelan air, tak sehalus woll, dan tak seindah awan dilangit. Kadang pula kita akan merasakan asa sakit yang begitu mencekam diri kita sendiri, kita merasakan hidup di kegelapan, dan kita tidak tau dimana jalan keluarnya. Semuanya adalah proses yang mestinya kita jalani dengan penuh hikmah.
Kita bisa hidup dengan seperti ini adanya semua karena Tuhan. Ingat tetap Tuhanmu yang selalu menyertai perjalanan hidup mu.
Mari kita renungkan...
Kita hidup di dunia hanya karena Sang Jurus Selamat. Kita bisa menikmati hidup ini karena Nya. Hidup kita milik Nya. Mati kita pun milik Nya jua. Tak ada yang perlu di sombongkan di dunia ini. Semua hanya kenikmatan semata yang sekarang ini kita miliki. Semua nya akan berpulang kepada Nya. Semuanya akan kembali dengan Nya. Harta hanya lah titipan.
Roda kehidupan yang sekarang ini kita jalani, memang tak semudah kita menelan air, tak sehalus woll, dan tak seindah awan dilangit. Kadang pula kita akan merasakan asa sakit yang begitu mencekam diri kita sendiri, kita merasakan hidup di kegelapan, dan kita tidak tau dimana jalan keluarnya. Semuanya adalah proses yang mestinya kita jalani dengan penuh hikmah.
Kita bisa hidup dengan seperti ini adanya semua karena Tuhan. Ingat tetap Tuhanmu yang selalu menyertai perjalanan hidup mu.
Mari kita renungkan...
Hati yang Berkata
Pagi ini rasanya sangat berbeda sekali dengan yang ku raskan seperti biasanya. Anginnya terasa dingin hingga menusu tulang tulang ku. Beranjak bangun dari ranjang ku membuat aku sangat susah bergerak. Ku tatap arah jendela ku, dan teryata gerimis pagi datang membasahi jedela kamarku.
"Yah, aku menyukainya" ucapku sambil berguman". Dulu aku begitu menyukai rintik rintik gerimis dibandingkan hujan. Rintik rintik gerimis mampu membuat ku merasakan rileks bila bersentuhan dengan nya.
Sambil ku tatap jendela ku, dering telpon pun terdengar di telinga ku dan segera kuangkat. Yah dia, dia yang selalu menemani pagi ku. "Pagi sayang, sudah bangun ?" ucapnya hingga berturut percakapan selesai. Aku beruntung memiliki kekasih seperti dia. Walau sulit untu di mengerti maunya, namun aku aku bisa belajar berbagai banyak hal dari nya , yang mungkin saja membuat hari hari kuu penuh warna.
Pertemuan ku berawal dari seorang biarawan yang memperkenalkan dia kepada ku. Cukup menarik hati dengan image tentang dia, aku pun penasaran dengan sosok pria yang di ceritakan beliau. Sore itu saya sedang duduk bersama teman saya di taman. bercanda gurau di tengah pembicaraan, pria yang bernama Ben pun lewat dan menyapa kami serta ikut dengan kami bergabung. Saat itu, disitulah pertemuan ke dua ku bersama Ben. Kami cerita - cerita, dan turut bercanda tawa.
Hari demi hari pertemanan kami semakin erat hingga kami akan merasakan benar - benar kehingan ketika tidak berjumpa satu hari. Tiba waktunya perasaan cinta pun mulai tumbuh antara aku dan Ben. Taman itulah yang menjadi saksi antara aku dan Ben. Tempat itu lah yang menyembunyikan sandiwara cinta kami terhadap semua orang. Tempat itu lah yang menjadi tempat alasan aku ingin bertemu dia.
Hubungan kami kini semakin mendalam. Sudah mengenal satu sama lain, dan sudah saling terbuka. Aku salut melihat pria seperti dia. Orang nya humoris, walau kadang menyebalkan. Orangnya ga boleh diam. Orang nya ramah, lembut dan baik.
Kalau aku dan Ben jalan keluar, sepanjang perjalanan kami merasa bahagia banget kalau sudah banreng. Tertawa bersama, menyanyi bersama, makan bersama, kerjanya sama, apa apa sama. Ben gak pernah biarin aku pergi sendiri walaupun tempat yang ku tuju itu tidak jauh dari rumah. Dia bela belain ngantar aku. Ben juga orang nya gak malu bawa aku. Dulu pernah bantu aku bawa segudang belanjaan. Ben mau ngantarin aku beserta belanjaannya. Padahal saya udah menolak nya. Namun dia tetap bersikeras.
Hal itu lah yang membuat ku semakin jatuh cinta kepadanya. Kehadirannya sangat membuat ku tumbuh dewasa seperti ini, punya pola pikir sedewasa ini. Namun ada kalanya, sifat sifat ang menjengkelkan darinya yang membuat aku patah hati. Karena terlalu sayang, membuatku terlalu cemburuan terhadapnya. Namun dari situ saya di ajarkan," cemburu itu tidak baik sayang, karna itu membuat hubungan kita semakin renggang" ucapnya dengan penuh meyakinkan aku.
Dan banyak hal lain, yang membuat aku jatuh cinta kepadanya, hingga aku merasa kehilangan saat ini. Kenapa aku katakan seperti itu ? Yah, karena aku memilih pergi bekerja di Papua. Dan dia tinggal di Jakarta. Jujur saya merasa kesulitan, kehilangan dan kesepian. Hari - hari ku biasanya selalu ada bersamanya. Dia mau mengerti apa yang ku mau. Aku rindu dengan kenangan bersama dia. Makan es cream bareng, ngopi bareng, cerita bareng, kerja bareng, apa apa bareng. Skarang, mau pergi kemana mana aja, aku sendiri. Ketika aku kesulitan, aku harus menjalani sendiri juga. Bahkan mengendarai sepeda motor ke tempat kerja saja aku sendiri, Terkadang ketika aku kena senggol atau terluka, aku selalu ingin menangis, karena aku ingin kamu menemaniku disaat saat seperti itu. Ketika aku terluka, biasanya dia ada untuk mengobati. Terasa banget bedanya ketika jauh bersamanya. Ku fikir ini hal yang sangat mudah ku lalui, namun ini sangat berat kurasakan.
Beberapa bulan kepergian ku mulai terasa kau benar benar ku butuhkan dalam hidupku. Dan benar - benar juga aku rasakan, kau mulai menjauh dari ku. Apa karna tak cinta lagi, atau tsudah bosan, hal itu aku tidak mengerti. Sapaan mu sudah jarang ku dengar, candaan mu sudah sangat jarang ku rasakan, terlebih kepedulian dan rasa sayang bahkan tidak pernah lagi aku rasakan. Begitu hancur nya perasaan ku menerima hal seperti ini. Aku benar benar kehilangan cinta yang selalu aku perjuangkan, selalu aku bawa dalam doa, selalu aku yakini bahwa dia lah masa depanku. Aku disini untuk masa depan kita.
Inilah cinta yang benar benar pernah membuat ku senyaman ini, dan benar benar membuat aku kehilangan saat tak bersama dia. Jujur aku ingin waktu ini cepat berlalu, agar aku bisa bersama mu kembali. Aku merindukan mu Ben...
Puisi Sampai Kapan
Sampai Kapan
Cpit. Betsdita Sinaga
Sering sekali kita begini,
Berselisih kata.
Tak ku tau sampai kapan terus begini
Dan apa kita akan terus begini ?
Sudahkah terhenti cinta dan sayang mu?
Sudahkah kau tak mengenal raga dan cintaku?
Kadang memang bisa terlewati pertikaian antara kita,
Namun rindulah yang kadang memperbaikinya
Jika tidak ada lagi rindu antara kita
Apa jadinya hubungan kita ini
Masihkah kau mendengar jeritan rinduku
Masihkah kau merasakan semuanya ?
Kita benar saling cinta,
Namun egolah yang menjadi raja antara kita
Tapi sampai kapan,
Kita diam dengan seribu bahasa ?
Mungkinkah kau lupa? Bahwa aku pernah ada untuk mu!
Mungkinkah kau lupa? Bahwa kau juga pernah ada untuk ku !
Sebenarnya apa yang kau ingin,
Sebenarnya apa yang kau harapkan dariku
Hingga sesulit itu kau beri aku kepercayaan
Hingga sesulit itu aku menyakinkan mu.
Aku tak pedaya....
Puisi Perih Hatiku
Perih Hatiku
Cipt. Betsdita
Sejenek aku merenungkan,
Siapa aku untukmu.
Sejenak aku bertanya pada diri sendiri,
Apa aku di hidup mu.
Sejenak aku berfikir kembali,
Kenapa aku bisa sejauh ini mencintaimu
Ku pandangi beberapa foto tentang kita,
Kembali ku mengingat kenangan - kenangan itu.
Kubaca pesan disaat pertama kita memulai percakapan
Betapa bahagianya aku saat itu.
Elusan tangan mu di kepala ku,
Membuat aku semakin jatuh cinta.
Lembut tutur katamu,
Membuat aku semakin yakin kau lah pangeran ku.
Disampingmu bagai ratu yang dimanja pangeran.
Didekatmu bagai bunga yang di hinggapi kupu -kupu.
Namun, semua berujung luka.
Tutur katamu mulai merobeki hatiku.
Sifat mu mulai berubah jauh dari yang dulu
Kamu bukan yang dulu aku kenal
Sedih, kecewa, sakit...
Yang kurasakan.
Tak tau apa yang kau mau.
Tak tau apa yang ingin kau perbuat.
Kau membuat ku melayang jauh,
dan menjatuhkan ku dari ketinggian.
Puisi Ku Harap Kau Merasakannya
Tiada tempat mengadu. Pernah gak sih kamu mengalami saat saat seperti ini. Malam malam sendiri dan tak ada cinta yang menemani. Makin histeris dong klo ada angin di tambah musik yang agak selow melow. Nah, disini saya mau membuat puisi tentang cinta yang tidak pasti. Barang kali teman teman ada yang pengen di hibur lewat puisi ini, atau mau buat puisi untuk kekasihnya..
Ku Harap Kau Merasakannya
Cipt. Betsdita Sinaga
Malam yang ditemani oleh angin malam,
Malam yang ditemani oleh ritihan hujan.
Tak ada bulan yang menyinari,
Tak ada bintang yang menghibur hati.
Cinta yang tak kunjung ku terima darimu
Cinta yang tak kunjung aku tau kepastiannya
Cinta yag semakin hari bertambah
Dan tak tau ujungnya
Terdiam meratapi sedihnya kisah cinta ku
Benci bila ingat dirimu
Yang tak pernah memberiku kepastian
Yang hanya bisa menggantungku
Malam malam aku sendiri
Merenung nasib cintaku
Puisi Tentang Bencana di Palu
Kota Ku Telah di Telan Bumi
Cipt. Betsdita Sinaga
Getaran yang tiba - tiba kurasakan
Seakan membuat ku terkejut
Tak ada badai, hujan, bahkan pertanda
Peristiwa yang akan terjadi
Berlari sekencang mungkin,
Sambil ku berdoa
Memohon pertolongan kepada Yesus
Atas pertolongan -Nya
Kusaksikan ombok yang telah menelan kota ku
Kupandangi satu persatu sudut kota ku
Terlihat disisi kiri dan kanan ku
Tampak puing puing bangunan
Tampak mayat beratusan
Tampak kota ku telah di telan bumi
Keluarga ku terbawa ombak
Rumah ku telah dimakan bumi
Rajam rajam luka yang menyakitkan
Hampir membuatku menyerah
Bencana yang telah membuat ku kehilangan yang kusayang
Hingga membuat aku kuat
Kuat menahan pilu dan jerit tangisan ku
Puisi Ada Benci Disetiap Rindu
Ada Benci Disetiap Rindu
Cipt. Betsdita Sinaga
Bukan karena dusta, kita bisa bersama,
Bukan karena kepura puraan kita bisa sampai pada saat ini.
Kita berpisah mungkin sudah menjadi suratan.
Kita berpisah mungki sudah menjadi takdir kita
Karna tak ada yang mau mengalah antara kita
Bukan salah mu dan juga bukan salah ku
Hanya perbadaan yang menjadi jurang pemisah kita
Bukan salah siapa yang membuat kita seperti ini
Tlah lama ku tunggu hidup yang seperti ini
Ku takkan bisa bersuara hingga saat ini
Karne terlalu pedih hati ku saat ini
Kasih dan sayang hanya untuk mu
Hanya saja untuk saat ini aku memilih untuk berdiam
Cinta ini tak selamanya hidup
Kadang banyak cobaan
Cinta tak selamanya bersatu
Kadang banyak pertikaian
Cinta tak selamanya indah
Kadang bisa membuat kita terluka
Kucoba tegar menjalaninya,
Walau sebenarnya aku sangat rapuh saat ini
Semoga kau bahagia dengan pilihan hati mu.
Bayangan Cinta
Puisi Bayangan Cinta
Cipt : Betsdita Sinaga
Waktu yang menjadi teman kita
Mengiringi jalan kita bersama
Senyum yang bahagia
Tangis yang beriring dengan air mata
Semuanya pernah kita lalui
Awal kehidupan kita
Mengarungi lautan asam pedih
Yang akan cerah
Bila kita bersama mejalaninya
Jiwa yang telah mencintaimu
Dan tidak sekedar bermain saja
Namun menjad sebuah perjanjian
Untuk kita tetap bersama
Aku mencintaimu
Bukan karena siapa dirimu
Tapi karena menjadi apa diriku saat bersamamu
Yang sampai saat ini masih ada ku rasakan
Pasangan tidak Kangen, berarti tidak Cinta, betul Gak yahh,, cuz langsung kita baca...
Pasangan tidak kangen berarti tidak cinta.... Pasangan cinta berarti dia kangen.
Bagaimana caranya kita tau, kalu dia tidak kangen. ??? Ilmu jiwa tidak mempelajari jiwa. Karna tidak ada cara mempelajari jiwa, kecuali mempelajari perilaku. Dari perilaku lah kita tau jiwa. Ilmu jiwa kerap mempelajari perilaku.. Jadi kalau orang itu kangen harus keliatan di fisik. Kalau ada perilaku jiwa mencerminkan perilaku fisik berarti jiwa itu tetap kuat.
Berbicara denga kata MENCINTAI. Mencintai itu sangat kerap dengan kelembutan,memelihara kedamaian hatinya, kasih sayang, cara berbicaranya. Kalau tidak terlihat dengan hal itu, itu bukan cinta. Menyimpulkan kita tidak kangen yah, tidak ada komunikasi atau tidak ada kabar.
Jadi kalau pasangan Anda kangen, sesibuk apa pun waktunya dia akan memberi mu kabar.
Kangen itu memang berat, begitu juga dengan perjuangan cintanya.
Bagaimana caranya kita tau, kalu dia tidak kangen. ??? Ilmu jiwa tidak mempelajari jiwa. Karna tidak ada cara mempelajari jiwa, kecuali mempelajari perilaku. Dari perilaku lah kita tau jiwa. Ilmu jiwa kerap mempelajari perilaku.. Jadi kalau orang itu kangen harus keliatan di fisik. Kalau ada perilaku jiwa mencerminkan perilaku fisik berarti jiwa itu tetap kuat.
Berbicara denga kata MENCINTAI. Mencintai itu sangat kerap dengan kelembutan,memelihara kedamaian hatinya, kasih sayang, cara berbicaranya. Kalau tidak terlihat dengan hal itu, itu bukan cinta. Menyimpulkan kita tidak kangen yah, tidak ada komunikasi atau tidak ada kabar.
Jadi kalau pasangan Anda kangen, sesibuk apa pun waktunya dia akan memberi mu kabar.
Kangen itu memang berat, begitu juga dengan perjuangan cintanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
TUGAS AKUNTANSI BIAYA DAN PRAKTIK SEMESTER 1 BSI
1. Batara Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen produksi. Manajemen menerapkan metode harga pokok proses untuk ...
-
Contoh soal Telekomunikasi : 1.Tingkatan redefining, mengatur, menyusun dan memodifikasi struktur organisasi (bagi sebuah lembaga) atau m...
-
Latihan Soal Pertemuan 9 Perangkat Keras TIK Terkini 1. Alat yang digunakan untuk memasukkan gambar, grafik dan teks ke dalam memori ...
-
ASA TARULI - ONE LIGHT Cipt : William Naibaho *** ANAK HASIAN KU TONDIKU NA LAGU TANGI MA HO DI PODA KON TUNG PARHASENG MA GOGOM U...
SEPERTINYA ARTIKEL YANG ANDA CARI DISINI
-
►
2020
(1)
- ► December 2020 (1)
-
►
2019
(66)
- ► December 2019 (1)
- ► November 2019 (12)
- ► October 2019 (2)
- ► September 2019 (2)
- ► April 2019 (2)
- ► March 2019 (3)
- ► February 2019 (11)
- ► January 2019 (10)
-
►
2018
(52)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (20)
- ► September 2018 (20)
- ► August 2018 (10)