Aku Pun Bingung ?

Hari itu tampak empat orang pria yang tengah duduk di ruang bisnis yang akan menyeleksi beberapa karyawan yang akan di pilih satu dari beberapa pelamar yang akan di pekerjakan di perusahaan mereka. Dari sekian banyak nya pelamar, aku hanya datang dengan beberapa lembar yang telah ku satukan di dalam satu amplop. Dengan kemeja rapi, celana hitam, dan hanya bermodalkan percaya diri. Beda dengan mereka yang tampak lebih anggun, cantik dan lebih menawan. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, sudah terlihat mereka lah yang akan terpilih. 

Detak jam seakan terasa cepat melaju melebihi detak jantungku. Ini benar benar membuat ku sangat gerogi saat itu. Bukan karena ingin beradu tanya jawab dengan 4 orang pria yang akan menginterview ku, melainkan ketidak percaya dirian ku terhadap saingan lainnya. 

Seorang wanita menghampiri ku, yang ku pikir, dia adalah salah satu yang sedang melamar di tempat yang aku lamar. Ternyata memanggil ku karena sudah giliran ku. Ku buang rasa takut dan gerogi, dan ku masuki ruangan bisnis itu dengan senyuman pertama, di sambung dengan berjabat tangan untuk salam perkenalan ku. 

Setelah di persilahkan duduk, aku mulai duduk tegap di hadapan 4 orang pria itu. Namun ada yang hal yang beda yang kurasakan di ruangan itu. Seketika saya merasa enjoy ketika melihat tatapan seorang pria yang tepat di depan ku sambil tersenyum. Pertanyaan - pertanyaan yang di tanyakan, sungguh terjawab tanpa ada rasa gerogi, melainkan percaya diriku bertambah, setelah mendapakan senyum dari pria tersebut. Entah lah saya lupa dengan namanya. 

Setelah interview selesai, ku ulurkan tangan ku, berjabat tangan sembari pamit dan ucap terimakasih sebelum ku langkahkan kaki ku menuju pintu keluar. Keluar dari ruangan rasa nya legah. Tapi ada hal yang aneh yang kurasakan. Kenapa senyum si pria itu tampak jelas tergambar di memori otak ku. Seakan  akan aku sudah pernah bertemu dengannya. 

Sampai di kosan ku, ku rebahkan badanku, untuk beristirahat. Dan pada hari itu pula, aku menerima informasi by telpon, bahwa aku diterima di perusahaan tersebut. Sangat bersyukurnya aku, dan ku ucapkan terimaksih pada Tuhan. 

Hari pertama masuk kerja, wajar aku masih agak canggung dan bingung dengan suasana baru. Aku tetap menjadi seorang pendiam hingga selang beberapa hari. Emang sih, aku tidak terlalu banyak bicara, hanya saja, aku mudah tertawa, istilah bahasa Jakartanya receh. Hehehehe. 

Setelah seminggu bergabung dengan perusahaan tersebut, tiba tiba pria yang tadinya menginterview aku masuk ke ruangan ku, sambil melemparkan senyuman nya dan duduk tepat depan meja ku. Oh my godness. Ini sungguh kebetulan, and I think, beliau hanya numpang duduk, dan ternyata kita satu divisi.

Hari  demi hari, kita makin kompak, dan obrolan di kantor, semakin nyambung. Orangnya kocak dan humble. Tapi ada hal yang berbeda yang kurasakan di sela sela pertemuan kami setiap hari nya di ruangan. Aku merasa kami tanpa sengaja sering bertatapan. Kwkkwkwkw, ntah gw yang ke-PD-an. 

And then, aku merasa ada yang berbeda dalam perasaan ku. Apakah aku mulai menyukainya, atau bagaimana, aku pun tak mengerti, dan tak paham dengan perasaan sendiri. Tapi, walaupun demikian aku tidak terlalu banyak berharap dengan perasaan yang aku rasakan, karena, bila Tuhan mengizinkan, kita pasti akan di beri jalan. Heheheh.. 




By : Evivani_
Describe : Cerita Bersambung
Yang penasaran dengan cerita selanjutnya, bisa di follow yah blog ini..
See you....



*Buat teman - teman yang mempunyai karya cipta bisa di hubungi contact blog aku. Nanti saya Up di blog ku. Terimakasih*

No comments:

Post a Comment

TUGAS AKUNTANSI BIAYA DAN PRAKTIK SEMESTER 1 BSI

 1. Batara Manufacturing memproduksi produknya hanya melalui satu departemen produksi. Manajemen menerapkan metode harga pokok proses untuk ...