Tugu SINAGA
didirikan sekitar tahun 1970, terletak di Huta Sinaga Urat, Samosir – Sumatera Utara
yang merupakan perkampungan pertama Sinaga. Marga Sinaga merupakan salah satu
marga tertua di kalangan suku batak. Marga Sinaga berkembang dari generasi ke
generasi. Merantau dan semakin menyebar di penjuru dunia. Sangat penting bua
kita para pomparan Marga Sinaga mengetahui asal muasal Marga Sinaga yang kita
miliki saat ini. Saya sendiri percaya,
bahwa tiap legenda memiliki dasar fakta.
Alkisah,
Sinaga adalah anak sulung dari Raja Lottung yang menikah dengan Boru Pareme .
Pernikahannya sangat ditentang karena alasan masih satu darah dan masih sangat
tabu bila didengar pada saat ini. Raja Lontung adalah putra dari Saribu Raja
dan saudari kandungnya Boru Pareme yang
merupakan keturunan Guru Tatea Bulan. Pernikahan Marga Sinaga dan Boru Pareme
tersebut tidak direstui, maka dari itu mereka memutuskan untuk melarikan diri
dan di bantu oleh Malau.
Berikut
Nama putra Raja Lontung :
1.
TOGA SINAGA,
yang memiliki 3 anak yaitu :
- Sinaga Bonor, yang merupakan anak
pertama dari Raja Lottung dan Boru Pareme dan memiliki 3 putra yang bernama Pande, Tang
Ditonga, dan Suhut Ni Huta.
- Sinaga Ompu
Ratus, yang merupakan anak kedua dari Raja Lottung dan Boru Pareme dan memiliki
3 putera yang bernama Nagodang, Sitinggi dan Siongko.
- Sinaga
Uruk, yang merupakan anak bungsu dari Raja Lottung dan Boru Pareme dan
memiliki 3 putera yang bernama Hatahutan, Barita Raja dan Datuhurang.
2.
SITUMORANG
3.
PANDIANGAN
4.
NAINGGOLAN
Raja
Lontung kemudian pergi merantau lagi ke tepian Toba dan menikahi Boru Limbong
dan memilki anak laki laki sebayak 3 dan
2 boru yaitu:
5.
SIMATUPANG
6.
ARITONANG
7.
SIREGAR
8.
BORU AMAK PANDAN dinikahi
marga SIHOMBING
9.
BORU PANGGABEAN dinikahi marga SIMAMORA
Maka dari
sinilah Toga Sinaga dikenal dengan istilah “Si
sia Ama Si 3 Ompu“ yang artinya “Sembilan anak dan Tiga Kakek”.
Dari cerita
leluhur diatas, maka banayk hal pentng ya bias kita jadikan pembelajaran bagi
kehidupan kita masing – masing yaitu :
1. Keturunan Siraja Lontung (terutama
Sinaga) sangat berhutang besar kepada Malau yang telah menolong nenek moyang kita.
2. Aib yang telah dilakukan oleh nenek
moyang kita seharusnya tidak perlu kita tutupi tapi kita terapkan dalam diri
kita tidak akan mengulang hal seperti itu lagi. Agar Marga Sinaga bisa bertumbuh
dan berkembang lebih banyak lagi.
Sekian
artikel saya yang saya tulis. Semoga kita terkhusus Marga Sinaga tau asal
mualas marga yang kita punya dan bias kita sampaikan kepada saudara kita yang
belum mengetahuinya. Apabila ada kata kata yang salah mari kita saling
memberitahu. Sumber yang saya dapat dari Oppung saya.
Terimakasih.
No comments:
Post a Comment