Hari-hariku ku lalui masih seperti biasanya, tetapi akhir-akhir ini
berbeda tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu yang selalu kau kirim lewat SMS
ke HPku. Begitu juga aku tak lagi mengirim ucapan selamat pagi kepadamu. Aku
tak tau apa yang aku rasakan sekarang, sekian lama menjalin asmara denganmu.
Aku sudah
terbiasa menerima kata-kata yag kurang enak di cerna setiap ucapanmu ketika
marah kepadaku. Rasanya hati ini terlalu kebal menerima semua ucapan-ucapan itu
kepadaku. Hingga terkadang telinggaku pun tak meradang mendengar kau mengataiku
dengan kata-kata yang tak sepantasnya kau ucapkan kepada wanitamu ini. Apa
mungkin sekarang hatiku sudah mati rasa kepadamu? entahlah aku tak tahu itu.
Kamu selalu menuntutku untuk menjadi
seperti yang kau inginkan , sedangkan aku tak pernah menuntutmu untuk menjadi
ini dan itu. Karena aku tulus mencintaimu apa adanya, walaupun banyak yang lebih
mapan darimu aku tetep menjaga komitmen
untuk tetap setia dan tulus kepadamu. Bahkan banyak orang-orang yang
menganggapku terlalu bodoh karena mencintaimu sedangkan kau tak pernah
menghargai kehadiranku.
Selama
ini aku selalu berusaha untuk menjadi wanita yang kau inginkan dan berharap kau
akan lebih menyayangiku ketika aku bisa menjadi wanita yang kau inginkan. Tapi
semua itu sia-sia, semua pengorbananku untukmu tak pernah terlihat di matamu.
Sering kita denger dimata wanita cowok selalu salah, tapi di kehidupanku
itu berbanding terbalik karena aku adalah wanita yang selalu salah dimatamu.
Bagaimana tidak? apapun yang aku
lakukan selalu salah dimatamu. Bahkan ketika aku berusaha menghiburmu dengan
membuatmu tertawa pun hanya senyum kecut yang ku dapatkan. Ya bagimana lagi?
sepertinya memang bukan aku yang kau harapkan. Tetapi sebagai wanita aku juga
terkadang merasa ingin diperlakukan seperti wanita lain yang selalu di sayangi
dengan kekasihnya, terkadang juga ingin dimanja, tertawa bersama.
Tetapi
hal itu hanya ku dapatkan di awal kita jadian aja dan untuk seterusnya bahkan
sampai saat ini aku hanya bisa menghayalkan itu semua. Aku sudah biasa menjadi
mandiri karena aku tak ingin bergantung diri kepadamu, karena aku tau yang aku
dapatkan pasti hanya bentakan saja darimu.
Apakah
kamu pernah sedikit saja membayangkan jika suatu saat posisi kita ditukar oleh
Tuhan? Mungkin kau tak pernah mau membayangkan hal itu karena egomu terlalu
besar. Aku bukan type wanita pendendam kok, jadi tenang saja jika kini kau
menyia-nyiakan ketulusanku kepadamu tetapi ingatlah suatu saat jangan salahkan
aku jika aku akan perlahan pergi meninggalkanmu kalau kamu begitu terus.
Karena
dari kecil aku di besarkan oleh kedua orang tuaku dengan susah payah demi
kebahagiaanku bukan untuk disakiti oleh lelaki yang bertemu disaat aku sudah
dewasa. Apakah kelak kedua orang tuaku terima? tolong kau pikirkan itu.
Untuk
saat ini aku percaya jika kamu memang jodohku pasti suatu saat kau akan menerimaku
layaknya wanita lain yang pernah mengisi hatimu. Aku juga takkan membiarkanmu
berjuang sendirian jika suatu saat kamu terjatuh, aku akan lapang dada
menyodorkan pundakku untuk tempat bersandarmu ketika kau butuh sandaran. Jika
kita memang kita tidak berjodoh aku harap aku mendapatkan seorang laki-laki
yang mau menerimaku apa adanya, dan aku selalu berdoa semoga kau tidak mendapat
balasan dari apa yang kau lakukan kepadaku. Aku ikhlas
Dariku,
wanita
yang tulus mencintaimu dan berharap kau menghargaiku
Baguss
ReplyDeleteterimaksih ito. jangan lupa di follow blog saya ito.
Delete