Sepenggal Kisah Kami Yang Terlahir sebagai Boru Panggoaran

Wahai sesama anak sulung..

Tidak mudah memang menyandang gelar anak pertama di dalam keluarga. Sejak kecil, sudah diajarkan orang tua untuk tumbuh lebih cepat dewasa dibandingkan saudara - saudara mu yang lainnya. Ada kesepakatan yang otomatis terbentuk bahwa suatu hari nanti, kamulah yang akan menerima tongkat estafet dari mereka untuk merawat dan menjaga keluarga.

Kadang bila berandai -andai bagaimana rasanya tak menjadi yang paling tua dalam keluarga. Ingin bisa sejenak bermanja - manja dan malas - malasan. Ingin juga punya saudara yang umurnya jauh di atas mu. Memberikan uang tambahan sekedar uang jajan atau menambah pundi tabungan.

Namun kenyataannya, tetaplah anak sulung yang harus menggandeng beberapa tanggung jawab dan memiliki segudang kewajiban ini dan itu. Tidak bisa seenaknya sendiri melakukan hal - hal yang sebenarnya dii inginkan. Karena harus bisa menjadi sosok yag di tiru dan di banggakan. Tapi sudahlah, selaku anak sulung, kita harus mepersiapkan diri sekuat baja, agar ita mampu menjalani semuanya.Status anak tertualah yang telah menjadikan Asa ayah dan Ibu terletak di bahu kita. Dan kita tahu, akan bisa membahagiakan mereka sebagimana seharusnya.